Sopir Ekspedisi Pengguna Jasa KM. Dharma Rucitra VIII Kecewa Tidak Bisa Berangkat Menuju Surabaya, Ini Penjelasan Manajemen DLU Ende
![]() |
Manager Dharma Lautan Utama (DLU) Cabang Ende, Agus Toliq (Foto : NP/ EB) |
Ende - Nusapagi.com || Puluhan sopir ekspedisi dibuat kecewa setelah tidak mendapatkan tiket untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju Surabaya akibat KM. Dharma Rucitra VIII mengalami kelebihan muatan (overload).
Kejadian ini terjadi di pelabuhan penyeberangan Ippi Ende yang menjadi jalur utama pengiriman logistik antar daerah, Pada Rabu (09/04/2025) subuh.
Salah satu pengguna jasa ekspedisi, Muhammad Jamroni, mengungkapkan kekecewaannya secara terbuka. Ia menilai manajemen kapal tidak memberikan pelayanan yang transparan, terutama dalam pengelolaan tiket dan kapasitas angkut.
“Saya sangat kecewa. Kami ini bawa barang milik konsumen yang harus tepat waktu sampai tujuan, tapi tidak ada informasi jelas sebelumnya soal overload ini,” ujar Jamroni kepada wartawan.
Dia menambahkan kalau memang ada pembatalan akibat overload perlu disampaikan jauh - jauh hari sehingga tidak mengecewakan sopir yang hendak membawa berbagai barang konsumen dari flores menuju surabaya.
"Pihak Manajemen Dharma Lautan Utama (DLU) Cabang Ende harus tegas dalam mengambil kebijakan sehingga tidak mengecewakan kami," ucapnya.
Jamroni juga mendesak Pemerintah Daerah untuk turun tangan dan melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar insiden serupa tidak terulang di masa mendatang.
"Ia menilai perlunya perbaikan dalam sistem pelayanan serta komunikasi yang lebih baik antara operator kapal, pengguna jasa, dan instansi terkait," tandasnya.
Pihak manajemen PT Dharma Lautan Utama (DLU) Cabang Ende melalui manajernya, Agus Toliq, memberikan penjelasan bahwa situasi tersebut murni disebabkan oleh miskomunikasi. Ia menjelaskan bahwa pelabuhan Ippi Ende hanya berperan sebagai titik transit, bukan pelabuhan utama keberangkatan.
“Quota kendaraan dari pelabuhan memang terbatas, untuk rute ke Kupang ada 18 slot, sedangkan dari Ende tersedia 49 slot kendaraan. Jadi bukan karena kelebihan muatan secara keseluruhan, tetapi karena kuota yang terbatas itulah terjadi penumpukan,” ujar Agus Toliq.
Ia juga memastikan bahwa permasalahan telah diselesaikan secara baik antara pihak manajemen dan para sopir ekspedisi.
“Untuk kendaraan ekspedisi yang belum terangkut hari ini, kami pastikan akan diberangkatkan pada hari Selasa, 15 April 2025 mendatang,” tambahnya.
Dengan penjelasan ini, pihak manajemen berharap ke depannya tidak ada lagi kesalahpahaman dan komunikasi dapat ditingkatkan demi kelancaran operasional pengiriman barang antarpulau.
"Kami juga menyampaikan permohonan maaf kepada para sopir ekspedisi dan pengguna jasa KM. Dharma Rucitra VIII yang tidak mendapatkan tiket, ke depannya kami akan melakukan pembenahan dan perbaikan," tutupnya***(NP/Efrid Bata).