Mosalaki Wolomage Gelar Ritual Adat Koe Loge Ngawu, Awali Musim Tanam dengan Doa dan Syukur
![]() |
Mosalaki Wolomage Sedang membuat ritual adat di lahan pertanian masyarakat adat Wolomage (Foto : NP/EB) |
Ende - Nusapagi.com || Para Mosalaki (Tetua Adat) di Kampung Wolomage Desa Wolomage Kecamatan Detusoko Kabupaten Ende menggelar upacara adat Koe Loge Ngawu sebagai bagian dari tradisi leluhur dalam menyambut musim tanam.
Kegiatan ini berlangsung khidmat dan penuh makna spiritual, di salah satu wilayah lahan pertanian masyarakat adat Wolomage, Sabtu (12/4/2025), dan dihadiri oleh sejumlah Mosalaki dari wilayah adat Wolomage.
Para Mosalaki yang hadir dalam ritual tersebut antara lain Mosalaki Nikolaus Nobe, Mosalaki Raja, Mosalaki Rafael Sele, Mosalaki Klemens Naga, Mosalaki An, Mosalaki Adi, dan Mosalaki Edu. Kehadiran para tetua ini menunjukkan kuatnya ikatan komunitas adat dan penghormatan terhadap warisan leluhur yang terus dijaga hingga kini.
Koe Loge Ngawu merupakan ritual yang sarat nilai filosofis. Dalam kepercayaan masyarakat adat Wolomage, kegiatan ini dimaknai sebagai bentuk penghormatan kepada tanah dan batu—unsur dasar kehidupan bagi manusia. Seperti dijelaskan oleh salah satu Mosalaki, makna utama dari Koe Loge Ngawu adalah “Pati ka tana seti sepa watu”, yang berarti memberi makan kepada tanah dan batu sebagai simbol syukur dan penghormatan, karena dari keduanya, masyarakat adat memperoleh kehidupan dan penghidupan.
“Ini bukan sekadar ritual, tapi bentuk hubungan spiritual kami dengan alam. Tanah dan batu bukan benda mati bagi kami, melainkan sumber kehidupan,” ujar Mosalaki Nikolaus Nobe.
Upacara ini juga menandai dimulainya musim tanam, yang dipercaya akan membawa berkah dan hasil panen yang melimpah jika diawali dengan tata cara adat yang benar. Masyarakat setempat turut ambil bagian dalam prosesi, membawa persembahan dan mengikuti doa-doa adat yang dipimpin oleh para Mosalaki.
Dengan tetap mempertahankan dan melaksanakan tradisi seperti Koe Loge Ngawu, masyarakat Wolomage membuktikan bahwa adat bukan sekadar simbol masa lalu, melainkan jati diri dan panduan hidup yang tetap relevan dalam kehidupan modern.
Menyambut kegiatan ini, Anggota DPRD Ende, Nando Watu, menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap pelestarian adat dan budaya di Kabupaten Ende khususnya di wilayah adat Wolomage.
“Ritual Koe Loge Ngawu ini bukan hanya warisan leluhur, tapi juga identitas budaya yang harus dijaga dan diperkuat. Sebagai wakil rakyat, saya sangat mendukung kegiatan seperti ini karena nilai-nilai yang terkandung di dalamnya mengajarkan kita tentang hidup selaras dengan alam dan menjaga keseimbangan,” ujar Nando Watu.
Ia juga menambahkan bahwa pelestarian budaya lokal seperti ini harus menjadi perhatian bersama, termasuk dalam kebijakan pembangunan yang tidak hanya mengejar kemajuan fisik, tetapi juga memperkuat akar budaya masyarakat.*** (NP/ Efrid Bata)