FloRise Festival : Katalisator UMKM Perempuan Flores
Catatan Awal
FloRise Festival adalah sebuah acara tahunan yang diadakan di Ende, Flores, yang bertujuan untuk mempromosikan dan menyokong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dikelola oleh perempuan. Ini bisa juga disebut sebagai ajang “market connection day” di mana semua UMKM ini bisa berjumpa dan membangun koneksi dengan pasar juga sekaligus pengusaha lainnya. FloRise Festival ini adalah sebuah program yang di gagas oleh AWE: Academy for Women Entrepreneurs” Pada tahun ini, progam AWE dilaksanakan pada tanggal 23 Pebruari 2025. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pamer produk, tetapi juga sebagai platform untuk pelatihan, kolaborasi, dan penguatan jaringan antar pelaku usaha. FloRise Festival ini sebenarnya adalah fase puncak dari kegiatan pendampingan bagi pelaku usaha perempuan di Flores. Rangkaian pendampingan ini dimulai dengan tahap pendampingan kewirausahaan, workshop mentoring one on one, dan ditutup dengan hari puncak Flores Festival sekaligus melaunching “Komunitas Wesa Wonga” sebagai wadah untuk membangun koneksi antara UMKM perempuan Flores. Secara mendasar, UMKM perempuan memainkan peran krusial dalam perekonomian lokal. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022, sekitar 61% dari total UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan. Di Flores sendiri, kontribusi UMKM perempuan terhadap pendapatan keluarga dan lapangan kerja sangat signifikan. Data menunjukkan bahwa UMKM yang dikelola oleh perempuan mampu menciptakan sekitar 3 juta lapangan kerja di seluruh Indonesia, dengan kontribusi terhadap PDB mencapai 60%. Perempuan yang terlibat dalam UMKM seringkali menjadi tulang punggung ekonomi keluarga dan komunitas. Mereka tidak hanya membantu meningkatkan perekonomian lokal, tetapi juga berperan dalam pemberdayaan perempuan secara lebih luas. Festival seperti FloRise dapat memberikan peluang bagi perempuan untuk menunjukkan kreativitas dan inovasi mereka, sekaligus memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
UMKM perempuan di Flores memiliki kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian lokal. Menurut data Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Nusa Tenggara Timur, lebih dari 50% dari total UMKM di Flores dikelola oleh perempuan. Sektor-sektor seperti kerajinan tangan, makanan khas daerah, dan jasa menjadi andalan mereka.Data dari BPS (2022) menunjukkan bahwa sekitar 70% UMKM yang dikelola oleh perempuan di Flores mengalami pertumbuhan positif dalam hal omzet dalam lima tahun terakhir. Selain itu, sebuah survei yang dilakukan oleh lembaga riset lokal mengungkapkan bahwa 65% perempuan pengusaha merasa lebih mandiri dan percaya diri setelah terlibat dalam UMKM.Meskipun memiliki potensi besar, UMKM perempuan di Flores menghadapi berbagai tantangan. Pertama, akses terhadap modal masih menjadi kendala utama. Menurut survei yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian Ekonomi dan Sosial, sekitar 60% perempuan pengusaha melaporkan kesulitan dalam mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan formal. Kedua, kurangnya akses terhadap pelatihan dan informasi pasar juga menjadi hambatan. Data menunjukkan bahwa hanya 40% perempuan pengusaha di Flores yang pernah mengikuti pelatihan kewirausahaan. Hal ini berdampak pada kemampuan mereka untuk bersaing di pasar yang semakin ketat. Ketiga, perempuan seringkali terhambat oleh norma sosial dan budaya yang membatasi peran mereka dalam bisnis. Menurut penelitian oleh Universitas Flores, sekitar 55% perempuan merasa tertekan oleh ekspektasi masyarakat yang menempatkan mereka dalam peran domestik, sehingga mengurangi waktu dan energi yang dapat mereka alokasikan untuk usaha mereka. Dengan memahami tantangan ini, acara seperti FloRise Festival dapat berfungsi sebagai jembatan untuk membantu perempuan pengusaha mengatasi hambatan-hambatan tersebut dan mengoptimalkan potensi mereka dalam perekonomian lokal.
Peran Katalisator FloRise Festival
Festival ini sebenarnya berfungsi sebagai ajang promosi yang signifikan bagi produk UMKM yang dikelola oleh perempuan. Dalam edisi festival tahun lalu, ada 16 UMKM perempuan berpartisipasi dan tahun ini meningkat menjadi 18 UMKM perempuan Flores. Dari kegiatan itu dilaporkan peningkatan penjualan rata-rata sebesar 30% selama acara berlangsung. Menurut survei yang dilakukan oleh panitia festival, 80% pengunjung mengaku tertarik untuk membeli produk setelah melihatnya dipamerkan di festival. Ini menunjukkan bahwa festival tidak hanya menarik pengunjung, tetapi juga memberikan peluang nyata bagi perempuan pengusaha untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Festival ini juga berfungsi sebagai platform untuk membangun jaringan dan kolaborasi antar pelaku UMKM. Dalam festival sebelumnya, lebih dari 50% peserta melaporkan bahwa mereka berhasil menjalin kerjasama dengan UMKM lain, baik dalam bentuk kolaborasi produk maupun pemasaran bersama. Kegiatan panel diskusi dan sesi networking yang diadakan selama festival memungkinkan para pelaku UMKM untuk berbagi pengalaman dan strategi, yang dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar. Menurut data dari Dinas Koperasi, kolaborasi antar UMKM dapat meningkatkan efisiensi dan inovasi, yang penting untuk pertumbuhan jangka panjang. FloRise Festival juga menyediakan berbagai pelatihan dan workshop yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan para pengusaha perempuan. Pada tahun lalu, festival ini menawarkan lebih dari 10 sesi pelatihan, mulai dari manajemen keuangan hingga pemasaran digital. Hasil survei menunjukkan bahwa 90% peserta merasa lebih percaya diri dalam menjalankan usaha mereka setelah mengikuti pelatihan tersebut. Dengan demikian, festival tidak hanya berfokus pada promosi, tetapi juga berkomitmen untuk memberdayakan perempuan dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses dalam bisnis. Melalui berbagai peran ini, FloRise Festival berkontribusi besar sebagai katalisator dalam mendorong pertumbuhan dan keberlanjutan UMKM perempuan di Flores, serta membantu mereka mengatasi tantangan yang ada.
FloRise Festival secara signifikan meningkatkan visibilitas produk UMKM perempuan. Banyak pengunjung yang semakin mengenal hasil produknya dan juga membelinya.Festival ini turut menguatkan posisi perempuan dalam perekonomian lokal. Dengan adanya 18 UMKM perempuan terlibat tahun ini, festival memperlihatkan kontribusi mereka terhadap pendapatan dan lapangan kerja di daerah. Hal ini membantu mengubah persepsi masyarakat tentang peran perempuan dalam bisnis. FloRise Festival juga menjadi sumber inspirasi bagi perempuan muda. Melalui berbagai sesi pelatihan dan kisah sukses pengusaha perempuan, festival ini mendorong generasi baru untuk terjun ke dunia wirausaha. FloRise Festival tidak hanya merayakan keberhasilan UMKM perempuan, tetapi juga menciptakan dampak jangka panjang bagi komunitas dan generasi mendatang.
Masa Depan UMKM Flores
Dukungan untuk UMKM perempuan sangat penting dalam mendorong pemberdayaan ekonomi dan sosial. Dengan memberikan akses pada modal, pelatihan, dan jaringan, kita dapat membantu perempuan mengatasi berbagai tantangan yang mereka hadapi. Data menunjukkan bahwa UMKM yang dikelola oleh perempuan memiliki potensi untuk meningkatkan ekonomi lokal secara signifikan, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat ketahanan keluarga. Tanpa dukungan yang memadai, potensi ini sulit untuk dicapai.
Keberlanjutan FloRise Festival melalui program AWE ini menjadi harapan besar bagi pertumbuhan UMKM di Flores. Melalui festival ini, diharapkan akan ada kontinuitas dalam promosi produk, pelatihan, dan kolaborasi antar pelaku UMKM. Dengan dukungan dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, festival dapat terus menjadi jembatan yang menghubungkan perempuan pengusaha dengan peluang yang lebih baik. Harapannya, festival ini dapat berkembang menjadi model yang dapat diadopsi oleh daerah lain, sehingga memberdayakan lebih banyak perempuan dan mengoptimalkan potensi ekonomi di seluruh Indonesia.***
Editor : Efrid Bata