HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Memberdayakan Injil melalui Kerja Nyata, Menimba Misi Pastoral Pater Charles Beraf

Pater Charles Beraf SVD (Foto/Nusapagi/Willy)

Ende - Nusapagi.com || Saya menyempatkan diri bertemu dan mengobrol dengan Pater Charles Lamaberaf, SVD di sela-sela kegiatan Festival Pangan Lokal di Desa Unggu, Kecamatan Detukeli, Selasa (30/8/2022). Sosok ini tidak lagi asing di telinga umat. Ia lebih kerap dikenal dengan nama Pater Charles Beraf, berketurunan Lamalera, Kabupaten Lembata. Ia malang melintang dalam misi pemberdayaan umat melalui kehadiran dan kerja nyata.

Momen kali ini menghadirkan Pater Charles sebagai pemateri. Pastor yang enam tahun lalu tiba di Detukeli dan menjabat sebagai Pastor Paroki Roh Kudus Detukeli ini membawakan materi “Spiritualitas Pangan dalam Mendukung Keberlanjutan Hidup Umat”. 

Meskipun waktu yang diberikan hanya 20 menit, namun Pastor yang kerap kali diundang sebagai pembicara dalam kegiatan diskusi tingkat Nasional maupun Internasional ini mampu menghipnotis dan membuat peserta penasaran. Ia membagikan aneka pengalaman pastoral dan kerja nyata yang ia lakukan selama ini dalam hubungan dengan keberlanjutan hidup umat, secara khusus kerja nyata di Paroki Roh Kudus Detukeli.

“Saya boleh khotbah di gereja dengan sangat baik, tetapi umat lupa setelah keluar dari pintu gereja. Karena yang mereka ingat hanya kebun dan ternak. Jadi, saya harus buat sesuatu yang mengakar dan sesuai dengan kondisi lokal. Nilai-nilai Injil harus mengakar dan berdaya dalam tindakan nyata,” katanya sambil menikmati are merah (nasi merah), nake wawi (daging babi), dan uta besi (sayur labu). 

Sejak hadir di Paroki Roh Kudus Detukeli, ia membuka mindset umat melalui kerja nyata, di antaranya berkebun, beternak babi, dan membuat pupuk berbahan lokal. Kekuatan lokalitas menjadi fokusnya dalam pemberdayaan umat, karena menurutnya, uang itu ada di depan rumah dan sekitarnya. 

Lahan kosong di paroki dijadikan sebagai kebun vanili, porang, juga untuk beternak babi. Hasil kebun dan ternak dijual untuk membangun paroki Roh Kudus Detukeli. 

“Di belakang pastoran terdapat lahan kosong. Saya bongkar jadi kebun vanili dan porang. Saat ini, ada 8.000 lebih pohon porang, dan mungkin ini paling banyak di Ende,” ungkapnya.

Sementara terkait ternak babi, Pater Charles mengutarakan bahwa babi-babi Paroki Detukeli luput dari pandemi virus ASF yang menyerang ternak babi di mana-mana. Ia mengaku bahwa ia tidak menggunakan obat-obatan kimia untuk menangkal virus tersebut. Ia menggunakan tanaman dan tumbuhan yang ada di sekitarnya sebagai obat. 

“Paroki ini hidup dari babi, vanili, dan pupuk organik. Pupuk hasil fermentasi dari kencing babi dijual sampai ke Maumere dan Flores Timur, begitu pun ternak babi. Piara babi, buka kebun seperti ini sebenarnya saya sedang menanamkan nilai-nilai Injil untuk umat. Cara seperti ini membuat nilai-nilai Injil cepat tersampaikan kepada mereka,” ujarnya.

“Saya buat lalu dorong mereka untuk bekerja dan berproses memanfaatkan kekuatan lokalitas yang ada. Karena omong saja, pasti mereka tidak ikut. Saya percaya bahwa saya buat, maka umat pasti ikut,” tambah Pater Charles Beraf. 

Hadirkan P4S di Detukeli 

Misi pastoral melalui berkebun, beternak, dan pemberdayaan lainnya tidak berhenti di sini. Pater Charles terus bermisi dengan kerja-kerja nyata yang lebih luas lagi. 

Pada tahun ini, Pater Charles telah mendapatkan sinyal positif melalui SK Kementerian mendirikan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S), sebuah lembaga pelatihan dari Kementerian Pertanian yang dikelola oleh Paroki Roh Kudus Detukeli. Lembaga ini dirintis dan didirikan karena mayoritas penduduk Detukeli adalah petani.

Melalui program P4S, Pater Charles Beraf bersama tim akan memadukan program Kementerian dengan program dari paroki. Program ini akan bekerjasama dengan LSM guna memberikan pelatihan-pelatihan kepada umat, seperti pelatihan membuat pupuk kompos, mengawinkan tanaman, dan lain-lain. 

Untuk menjalankan program tersebut, gedung pelatihan sudah disiapkan dan ditargetkan pada Oktober 2022 akan mulai beroperasi. P4S adalah lembaga pelatihan yang akan memberikan pelatihan kepada umat, mulai dari Detukeli dan ditularkan kepada umat di paroki lain.

“Saya kerja dan berikan contoh saja tidak cukup. Saya harus hadirkan lembaga pelatihan untuk latih mereka. Instrukturnya dari LSM yang sudah ahli dalam bidangnya,” terang Pater Charles.

Adapun bangunan tempat pelatihan ini berada di dalam wilayah pastoran paroki. Gedung ini dibangun dari hasil penjualan babi, pupuk, dan hasil kebun. Bangunan ini sudah rampung dan siap digunakan. 

“Saya mulai dengan menanamkan kesadaran dalam diri umat bahwa segala yang mereka punya itu berharga di mata Allah dan mereka harus menyadari hal itu. Halaman rumah dan lingkungan sekitarnya masih sangat bisa dimanfaatkan untuk mendatangkan uang,” tutupnya.***  (NP/Willy Aran)

Posting Komentar
Tutup Iklan